Di tengah transisi besar industri otomotif menuju elektrifikasi, Chery menghadirkan Tiggo 9 CSH sebagai SUV flagship yang tak hanya mengusung teknologi Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV), tetapi juga membungkusnya dalam kemewahan dan kenyamanan kelas atas. Mobil ini bukan sekadar kendaraan ramah lingkungan—ia adalah pernyataan gaya hidup, simbol status, dan representasi dari masa depan mobilitas yang cerdas dan berkelanjutan.
Branding yang Melampaui Efisiensi
Selama bertahun-tahun, kendaraan hybrid sering diasosiasikan dengan efisiensi bahan bakar dan kepedulian terhadap lingkungan. Namun, Tiggo 9 CSH menantang narasi tersebut dengan pendekatan branding yang lebih berani: bahwa mobil hybrid bisa menjadi simbol kemewahan dan inovasi. Chery tidak hanya menjual teknologi, tetapi juga pengalaman.
Dengan desain eksterior yang tegas dan proporsional, Tiggo 9 CSH tampil dominan di jalanan. Grille besar, lampu LED futuristik, dan siluet SUV yang gagah memberikan kesan premium sejak pandangan pertama. Di dalam kabin, pengalaman mewah semakin terasa: captain seat di baris kedua dengan fitur pemanas, ventilasi, dan pijat, layar sentuh 15,6 inci beresolusi tinggi, serta sistem audio Sony dengan 14 speaker menghadirkan suasana lounge eksklusif yang bergerak.
Brand voice Tiggo 9 CSH berbicara dengan nada optimis dan visioner. Ia tidak hanya menawarkan solusi mobilitas, tetapi juga mengajak konsumen untuk menjadi bagian dari perubahan. Dalam dunia yang semakin sadar akan keberlanjutan, Tiggo 9 CSH hadir sebagai pilihan bagi mereka yang ingin tampil sophisticated tanpa mengorbankan nilai-nilai lingkungan.
Kenyamanan yang Dirancang untuk Gaya Hidup Modern
Salah satu kekuatan branding Tiggo 9 CSH terletak pada kemampuannya menyelaraskan teknologi dengan kenyamanan. Fitur-fitur seperti mode tidur (Nap Mode), wireless charger, dan voice command offline bukan sekadar gimmick, tetapi dirancang untuk menjawab kebutuhan konsumen urban yang dinamis.
Captain seat di baris kedua bukan hanya soal estetika, tetapi juga soal fungsi. Dengan konfigurasi ini, penumpang belakang mendapatkan ruang pribadi yang lebih luas, akses lebih mudah ke baris ketiga, dan kenyamanan yang menyerupai kursi eksekutif. Ini menjadikan Tiggo 9 CSH ideal untuk eksekutif yang sering bepergian, keluarga mapan yang mengutamakan kenyamanan, atau bahkan pemilik bisnis yang ingin menjadikan mobil sebagai ruang kerja bergerak.
Fitur V2L (Vehicle-to-Load) dengan output daya hingga 6,6 kW juga memperkuat narasi gaya hidup modern. Bayangkan skenario glamping di alam terbuka, di mana Tiggo 9 CSH menjadi sumber listrik untuk peralatan dapur, lampu, atau bahkan laptop. Mobil ini bukan hanya alat transportasi, tetapi juga pusat energi yang fleksibel.
Psikologi Konsumen: Prestige Bertemu Tanggung Jawab
Dalam konteks branding, memahami psikologi konsumen adalah kunci. Tiggo 9 CSH menyasar segmen yang disebut “eco-luxury seekers”—mereka yang ingin tampil beda, namun tetap fungsional dan bertanggung jawab. Konsumen ini tidak hanya membeli mobil karena spesifikasi teknis, tetapi karena nilai yang diwakilinya.
Harga Rp719 juta menempatkan Tiggo 9 CSH di segmen SUV premium, bersaing dengan merek Jepang dan Korea yang sudah mapan. Namun, Chery menawarkan diferensiasi melalui garansi mesin 10 tahun, fitur ADAS lengkap, dan performa gabungan 395 PS dengan torsi 650 Nm. Ini bukan sekadar value for money, tetapi juga value for identity.
Konsumen urban achievers yang menjadi target Tiggo 9 CSH cenderung memiliki gaya hidup aktif, peduli lingkungan, dan menghargai teknologi. Mereka mencari kendaraan yang mencerminkan nilai pribadi—prestise, efisiensi, dan keberlanjutan. Dalam hal ini, Tiggo 9 CSH berhasil membangun koneksi emosional yang kuat.
Tantangan dan Potensi
Meski Tiggo 9 CSH belum dirakit secara lokal, Chery telah menyatakan komitmennya untuk memperluas produksi di Indonesia jika permintaan meningkat. Ini membuka peluang besar untuk membangun narasi lokal yang relevan, terutama dalam konteks insentif pemerintah terhadap kendaraan listrik dan target Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
Dalam artikel branding, isu ini bisa diangkat sebagai bagian dari strategi jangka panjang Chery: bahwa Tiggo 9 CSH bukan hanya produk global, tetapi juga bagian dari ekosistem otomotif Indonesia yang sedang berkembang. Konsumen lokal semakin kritis terhadap asal-usul produk, dan narasi “mobil global yang berakar lokal” bisa menjadi kekuatan tersendiri.
Sumber : http://www.cherybsd.org